Pemuda Penggerak Kota Tasikmalaya atau biasa disebut dengan Pager Asik merupakan komunitas yang bergerak di bidang kesejahteraan sosial. Sebagai salahsatu bentuk gerakan yang dilaksanakan oleh para pemuda, tentu Pager Asik memiliki segudang cerita dan latar belakang sehingga para pemuda tersebut berhimpun dalam suatu wadah dan menyepakati nama Pager Asik sebagai sebuah identitas kebanggan.
Pager Asik berdiri pada tanggal 23 Juni 2018, gagasan tersebut muncul di kafe It's Milk Tasikmalaya. pada saat itu, Fauzi bersama Fikri dan Handi sedang berkumpul bersama karena kebetulan mereka bertiga merupakan alumni dari sebuah sekolah yang sama. Namun ternyata perbincangan mereka cukup progresif dan konstruktif, karena kebetulan pada saat itu mereka sedang membicarakan kondisi Kota Tasikmalaya.
Sebagai masyarakat asli Kota Tasikmalaya, Fauzi, Fikri, dan Handi seakan tercengang ketika melihat fakta bahwa kota tempat kelahirannya masih memiliki berbagai macam permasalahan sosial. Sebuah kebetulan juga, pada saat itu Fauzi merupakan mahasiswa perguruan tinggi kedinasan yang memang dimensi keilmuannya merupakan ilmu kesejahteraan sosial. Permasalahan yang menjadi concern pembahasan pada saat itu adalah sebuah fakta bahwa Kota Tasikmalaya merupakan salahsatu kota termiskin di Jawa Barat menurut data Badan Pusat Statistik Tahun 2017. Permasalahan kemiskinan yang merupakan masalah klasik konvesional inilah yang menjadi latar belakang awal terbentuknya komunitas ini. Setelah pembahasan di malam itu, Fauzi membuat sebuah Grand Desain dari komunitas yang akan dibentuk. Fikri dan Handi pun mencoba menggalang penggerak yang memiliki ketertarikan yang sama. Disisi lain, pada tahun yang sama pun Kota Tasikmalaya memiliki predikat sebagai kota yang tidak ramah anak. Berdasarkan informasi dari KPAD Tasikmalaya, terdapat puluhan kasus kekerasan yang terjadi terhadap anak. Hal ini menandakan bahwa Kota ini memiliki pekerjaan rumah besar dalam isu kesejahteraan sosial.
Setelah pembahasan malam itu, dua hari kemudian, tepatnya pada tanggal 25 Juni 2018, para pemuda tersebut berkumpul kembali untuk membahas rancangan Grand Desain yang disusun Fauzi. Pada saat itu hadir pula para penggerak lainnya, yaitu ada Anis, Farid, Rudi, Dede, Alif, Jorgi, Hendrik, Putri, Anissa dan Dini. Bisa dikatakan mereka merupakan generasi pertama dari komunitas ini. Agenda pembahasan Grand Desain berjalan mulus, hal yang didiskusikan pada saat itu adalah nama dari komunitas ini beserta lambang sebagai identitas. Pada awalnya, nama dari komunitas ini adalah TWH atau kepanjangannya adalah Tasikmalaya Welfare Heroes. Namun setelah berdiskusi, akhirnya muncul nama Pager Asik yang merupakan akronim dari Pemuda Penggerak Kota Tasikmalaya. Nama tersebut diusulkan oleh Anis. Dia berpendapat bahwa nama Pager Asik lebih membudaya dan cocok jika digunakan di Kota Tasikmalaya. Selain itu, pada saat itu juga disusunlah logo Pager Asik yang dirancang bersama dan di desain secara grafis oleh Farid dan Hendrik. Namun setelah melewati hasil voting, desain dari Farid-lah yang digunakan sebagai logo Pager Asik sampai saat ini. Hingga pada akhirnya tanggal 25 Juni 2018 ini menjadi awal mula pergerakan dari Pager Asik.
Pada awalnya, kami menyepakati bahwa sasaran gerak dari Pager Asik adalah seluruh jenis Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Pager Asik telah melaksanakan beberapa program. Berikut adalah list program yang sudah dilakukan:
Pada awalnya, kami menyepakati bahwa sasaran gerak dari Pager Asik adalah seluruh jenis Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Pager Asik telah melaksanakan beberapa program. Berikut adalah list program yang sudah dilakukan:
a. Social Campaign dan Social Experiment tentang Tasikmalaya tanpa Stigma bagi Pengidap
HIV/AIDS
b. Pengabdian
Masyarakat di lokasi bencana dan Pemberdayaan Pemuda dalam rangka Revitalisasi
Karang Taruna Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega
c. Pemberian
bantuan kursi roda bagi dua orang disabilitas di Kecamatan Kawalu
d. Kegiatan Share
the Happiness dalam rangka memenuhi kebutuhan rekreasional anak penyandang
masalah kesejahteraan sosial di RPA Harapan Bunda. Bekerjasama dengan Ngulisik
e. Diskusi Asyik
“Sejauh mana kontribusi komunitas sosial dalan penanganan masalah sosial?” di
Café Stitaco yang dihadiri komunitas sosial lainnya, Karta Kota Tasikmalaya,
dan pengurus OSIS dari beragai SMA.
f. Pager Asik Goes
to School dalam pencegahan penyebaran HIV/AIDS di beberapa SMA di Kota
Tasikmalaya
g. Advokasi
penyandang disabilitas mental di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya
h. Diskusi Asyik
II, “Potret Anak Jalanan di Kota Tasikmalaya”
i.
Pemberian bantuan kepada pasien yang membutuhkan
obat-obatan
j.
Pembagian Masker kepada masyarakat dalam rangka
pencegahan penyebaran Covid-19
k. Tebar Daging
Kurban ke wilayah Tasikmalaya, bekerjasama dengan Rumah Amal Salman
l. Pemberian donasi baju kepada anak di RPA Harapan
Bunda
Seiring berjalannya waktu, anggota Pager Asik semakin bertambah. Tercatat sampai artikel ini dipublikasikan ada 106 anggota Pager Asik. Kini, Pager Asik memfokuskan arah geraknya kepada kelompok rentan, yakni anak, perempuan, disabilitas, dan lanjut usia.
Informasi lebih lengkap:
Instagram : @pager.asik
Email : pagerasikofficial@gmail.com
Youtube : Pager Asik
GG bosss lanjutkan
ReplyDelete