Deru mesin motor menggaung di jalanan Kota Tasikmalaya. Jumat, 07 Mei 2021 pukul 16.00 waktu itu, rombongan kami menyusuri wilayah mesjid Agung mencari orang-orang yang masih menapaki aspal tanpa alas kaki demi sesuap nasi.
Satu persatu kotak nasi dari 180 paket berbuka kami serahkan kepada yang hak. Para pencari barang bekas, peminta-minta, juga orang-orang yang membutuhkan. Saat itu senyuman paling cerah dari mentari saat kapanpun terukir di bibir mereka.
Selepas dari mesjid agung kami Komunitas Pager Asik yang dibantu oleh BEM UBSI kembali melanjutkan perjalanan. Di bawah payung langit yang biru akhirnya kami sampai di wilayah sekitar dadaha.
Hingar, dipenuhi lautan manusia yang memburu takjil untuk berbuka, namun begitu timpang dengan beberapa orang yang masih sibuk mengaduk tempat pembuangan guna mencari kardus atau botol bekas. Sesekali mata mereka memandangi para pedagang yang dipenuhi pembeli, saat itulah tangan mereka kami raih untuk menerima paket berbuka yang masih tersimpan. Begitu sumringah raut mereka, seolah mendapatkan harta karun yang bernilai.
Teman-teman apa yang menurut kita sederhana mungkin saja sangat bernilai di mata orang lain, maka tetap hargai setiap apa yang kita dapatkan dan kita miliki. Jika kita memiliki lebih, maka tidak ada ruginya untuk berbagi. Sebab uluran tangan kita mungkin saja adalah keberuntungan bagi mereka.
Tira Riani
0 comments:
Post a Comment